Asli atau palsu memang menjadi sebuah komparasi yang sering Brothers jumpai. Mulai dari memilih aksesoris hingga keperluan sehari-hari. Anda pasti pernah
mengalami kesulitan kan dengan bahan kulit yang asli dan imitasi yang sangat mirip sekali alias KW Super. Berikut ini perbedaan yang mendasar adalah sebagai
berikut:
1. Kelenturan
Hal paling dasar ketika mengecek kulit asli atau palsu adalah dengan cara melenturkan di setiap sisinya. Melenturkan barang yang berbahan dasar kulit wajar
dilakukan kok Bro! Ciri-ciri kulit asli adalah kelenturan kulit yang maksimal. Tekukan kulit tersebut secara vertikal dan horizontal, sehingga membentuk tanda
tambah. Setelah itu, perhatikan bekas lipatan kulit tersebut. Kulit sintetis akan membentuk kerutan baru seperti tanda tambah, sedangkan kulit asli akan
kembali seperti semula.
2. Tekstur
Tekstur sangatlah penting untuk diketahui. Tekstur menggunakan indera peraba kita dapat memunculkan sebuah sensasi tersendiri ketika meraba kulit asli.
Kulit asli memiliki tekstur yang kasar dengan berbagai guratan. Namun, untuk beberapa jenis kulit seperti chrome dan domba, tekstur nya sangat halus namun
masih ada beberapa guratan alami. Sedangkan untuk kulit sintetis, permukannya halus dan licin seperti bahan produksi pabrik. Selain itu, kulit sintetis memiliki
tekstur yang rata bro!
3. Harga
Ada yang bilang, harga menentukan kualitas. Tapi nggak selamanya kulit asli itu memiliki harga yang mahal loh bro! Harga memang bukan jadi patokan utama
untuk menentukan kulit asli atau palsu. Tidak sedikit kulit palsu memiliki harga yang mahal karena kemiripannya dengan kulit asli. Menurut Om Bro sih, poin
pertama dan kedua di atas dapat dijadikan patokan awal untuk menentukan pembelian aksesoris berbahan kulit. Tidak sedikit pula kulit asli yang memang memiliki
harga lebih terjangaku dibandingkan kulit palsu. Untuk merek-merek tertentu yang membebankan harganya pada branding dan embel-embel lainnya, sepatu merek tersebut
malah lebih mahal, padahal menggunakan kulit sintetis. Beda dengan Brodo, Om Bro selalu memberikan kulit asli dengan material terbaik dengan harga pembuatan
yang efektif.
4. Tajamkan Indera Penciuman
“Masa sih Om Bro, kita harus mencium bau kulit sepatu, tas, atau dompet di toko?”. Pertanyaan ini memang wajar dipertanyakan, namun siapa sangka bahwa ada
sensasi yang berbeda ketika mencium wangi kulit asli dan palsu. Kulit yang asli memiliki bau alami yang sesuai dengan tempat penyamakkannya. Apabila kulit
asli mengalami proses penyamakkan dengan bahan alami seperti minyak kelapa akan memiliki aroma seperti minyak kelapa. Sedangkan untuk kulit palsu, Anda
akan mencium bau karet atau vynil yang termasuk ke dalam bahan kimia. Inget ya bro, cium aksesoris nya saja, jangan mba-mba tokonya!
5. Daya Tahan
Ini sih hal yang paling terakhir untuk dilakukan bro! Karena daya tahan aksesoris kulit perlu kita coba digunakan sehari-hari dengan segala kondisi cuaca
apapun. Daya tahan kulit asli memiliki rentang waktu bertahun-tahun. Kulit asli memiliki daya tahan lama, karena memiliki serat-serat alami yang mampu
mengurangi reaksi kulit dengan zat lainnya. Sedangkan untuk kulit palsu, memiliki daya tahan tidak sampai satu tahun. Hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor, terutama pengikisan zat pelapis kulit berbahan kimia lainnya. Zat pelapis tersebut berfungsi hanya untuk meredam reaksi yang terjadi antara zat
lainnya dengan kulit sintetis tersebut, sehingga zat pelapis dapat mudah terkikis olehnya. Daya tahan aksesoris berbahan kulit asli memang menjadi salah
satu nilai jualnya, karena tidak mudah rusak dan tidak mudah mengalami oksidasi secara cepat.